Pertanyaan seperti “Berapa muatan 1 kontainer?” atau “Bagaimana cara menghitung jumlah kontainer?” sering muncul dalam dunia logistik. Jawaban atas pertanyaan ini krusial karena:

• Kesalahan hitung bisa bikin barang tidak muat.
• Risiko overload bisa menyebabkan denda dan kerusakan.
• Perhitungan tepat membantu efisiensi biaya distribusi.

Karena itu, memahami cara menghitung muatan kontainer adalah langkah penting bagi eksportir, importir, maupun pelaku bisnis domestik.

Jenis Kontainer yang Paling Umum

Sebelum menghitung, kenali dulu ukuran standar kontainer ISO.

Kontainer 20 Feet

• Panjang: 6,06 m
• Lebar: 2,44 m
• Tinggi: 2,59 m
• Volume: ±33 m³ (efektif 28–30 m³)
• Muatan maksimal: ±28 ton

Kontainer 40 Feet

• Panjang: 12,19 m
• Lebar: 2,44 m
• Tinggi: 2,59 m
• Volume: ±67 m³ (efektif 60–62 m³)
• Muatan maksimal: ±28 ton

Kontainer 40 Feet High Cube

• Panjang: 12,19 m
• Lebar: 2,44 m
• Tinggi: 2,89 m
• Volume: ±76 m³
• Muatan maksimal: ±28 ton

Perbedaan utama: kapasitas volume. Batas berat tetap sama karena regulasi transportasi.

Cara Menghitung Muatan Kontainer

Berdasarkan Volume (CBM)

Rumus:
Panjang × Lebar × Tinggi (cm) ÷ 1.000.000 = m³ (CBM)

Contoh: Kardus 100 × 50 × 50 cm = 0,25 m³.
Container 20 feet (33 m³) bisa muat:
33 ÷ 0,25 = 132 kardus.

Berdasarkan Berat (Tonase)

Setiap kontainer punya batas muatan maksimal:

• 20 feet = ±28 ton.
• 40 feet = ±28 ton.

Artinya, untuk barang berat seperti logam atau semen, 20 feet lebih ideal karena volumenya lebih kecil tetapi tonasenya sama.

Berdasarkan Palet

• Kontainer 20 feet → muat ±10–11 palet.
• Kontainer 40 feet → muat ±21–25 palet.

Palet memudahkan proses stuffing dan stripping, meski sering menyisakan ruang kosong.

Cara Menghitung Jumlah Kontainer yang Dibutuhkan

Rumus sederhana:
Total volume barang ÷ Volume kontainer = Jumlah kontainer

Contoh: Total barang 120 m³.

• Kontainer 20 feet (33 m³) → 120 ÷ 33 = 4 kontainer.
• Kontainer 40 feet (67 m³) → 120 ÷ 67 = 2 kontainer.

Untuk barang dengan volume besar tapi ringan, 40 feet lebih efisien.

CBM: Kunci dalam Perhitungan Muatan

CBM (Cubic Meter) = m³ = kubik.

1 m³ = 1.000 liter = ±35,3 cubic feet.

Dalam pengiriman LCL (Less Container Load), biaya biasanya dihitung per CBM.
Contoh: Tarif Rp500.000/CBM → Barang 10 m³ = Rp5.000.000.

Jika barang mendekati 28–30 m³, lebih hemat sewa kontainer penuh (FCL – Full Container Load).

FAQ: Pertanyaan Populer tentang Cara Menghitung Muatan Kontainer

Berapa muatan 1 kontainer 20 feet?

±33 m³ (efektif 28–30 m³) atau ±28 ton.

Berapa muatan 1 kontainer 40 feet?

±67 m³ (efektif 60–62 m³) atau ±28 ton.

1 kontainer muat berapa palet?

20 feet ≈ 10–11 palet, 40 feet ≈ 21–25 palet.

Apa itu CBM?

Cubic Meter (m³), satuan volume untuk menghitung kapasitas barang.

Apakah CBM sama dengan m³?

Ya, CBM = m³ = kubik.

Bagaimana cara menghitung jumlah kontainer?

Bagi total volume barang dengan volume kontainer (20/40 feet).

Apa perbedaan FCL dan LCL?

• FCL: sewa kontainer penuh untuk satu pengirim.
• LCL: berbagi kontainer dengan pengirim lain, biaya dihitung per CBM.

Pentingnya Menghitung Muatan Kontainer dengan Benar

Mengetahui cara menghitung muatan kontainer bermanfaat untuk:

1. Efisiensi biaya → hindari sewa kontainer berlebih.
2. Keamanan barang → tidak overload.
3. Kepatuhan regulasi → sesuai batas tonase jalan & laut.
4. Optimasi distribusi → barang sampai tepat waktu dan sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Cara menghitung muatan kontainer melibatkan 3 aspek utama:

• Volume (CBM) → 20 feet ±33 m³, 40 feet ±67 m³.
• Berat (tonase) → maksimal ±28 ton.
• Palet → 20 feet ≈ 10–11, 40 feet ≈ 21–25.

Dengan perhitungan tepat, bisnis bisa menghemat biaya, menjaga keamanan barang, dan mempercepat distribusi.

Call to Action

Jika Anda membutuhkan jasa pengiriman kontainer dengan perhitungan muatan yang efisien dan terpercaya, percayakan pada PT SPIL.

Dengan armada modern, jaringan pelabuhan nasional, dan layanan digital inovatif, PT SPIL siap mendukung kebutuhan distribusi barang Anda ke seluruh Indonesia.