Ringkasan Singkat: Apa Itu Cold Storage Container?
Cold storage container adalah kontainer berpendingin (reefer) yang dirancang untuk menjaga suhu terkontrol biasanya antara -30°C sampai +25°C agar produk yang diangkut tetap berada dalam kondisi ideal selama pengiriman atau penyimpanan sementara.
Kontainer ini digunakan untuk:
- seafood dan hasil perikanan,
- daging, ayam, dan produk olahan beku,
- buah dan sayur segar,
- susu, yogurt, es krim, dan produk dairy,
- obat, vaksin, dan produk farmasi,
- bunga, bibit tanaman, dan produk hortikultura lain.
Intinya sederhana: kalau kualitas produk bergantung pada suhu, perjalanan tanpa cold storage container adalah taruhan yang tidak rasional.
Mengapa Cold Storage Container Kritis untuk Bisnis Rantai Dingin?
Pelanggan tidak menilai seberapa rumit perjalanan logistik Anda. Mereka hanya peduli satu hal: kondisi produk saat diterima. Tanpa manajemen suhu yang tepat, hal-hal berikut cepat terjadi:
- daging mengalami thawing dan refreezing sehingga tekstur rusak,
- buah dan sayur layu, berubah warna, dan tampilan di rak ritel tidak menarik,
- es krim membentuk kristal es dan tidak lagi lembut,
- produk farmasi kehilangan efektivitas dan berpotensi membahayakan.
Kerugian itu bukan hanya soal barang yang dibuang, tetapi juga:
- hilangnya kepercayaan pelanggan dan distributor,
- biaya klaim, retur, dan penggantian produk,
- biaya logistik yang terbuang sia-sia,
- reputasi merek yang terkikis pelan-pelan.
Cold storage container mengurangi risiko ini dengan memberi satu hal yang sangat dibutuhkan bisnis: kontrol terhadap suhu dan lingkungan selama pengiriman.
Cara Kerja Cold Storage Container: Dari Kompresor sampai Control Unit
Memahami cara kerja reefer membantu Anda mengambil keputusan lebih tepat dan berdiskusi dengan tim logistik dengan bahasa yang sama.
Sistem Pendingin Aktif
Sebagian besar cold storage container menggunakan sistem pendingin aktif yang terdiri dari:
- Kompresor – memompa dan menekan refrigerant.
- Evaporator – menyerap panas dari udara di dalam kontainer.
- Kondenser – melepaskan panas ke luar kontainer.
- Expansion valve – mengatur aliran refrigerant.
- Control unit – mengatur setpoint suhu dan memantau sensor.
Ketika suhu di dalam kontainer naik di atas batas yang ditentukan, sistem pendingin akan bekerja untuk mengembalikannya ke rentang aman. Prinsipnya mirip dengan lemari es, tapi dalam skala jauh lebih besar dan dengan kontrol jauh lebih detail.
2. Sensor, dan Monitoring
Kontainer berpendingin modern dilengkapi sensor yang memantau:
- temperatur di beberapa titik,
- kelembapan (pada unit tertentu),
- status pintu (buka/tutup),
- kinerja unit pendingin dan alarm kerusakan.
3. Airflow dan Penataan Muatan
Cold storage container hanya efektif jika aliran udara dingin bisa bergerak bebas di sekitar muatan.
- Barang tidak boleh menempel langsung ke dinding dan lantai.
- Gunakan pallet untuk memberi ruang udara di bawah dan di belakang muatan.
- Jangan menutup kisi udara di bagian lantai dan plafon.
Banyak kerusakan produk disebabkan bukan oleh unit pendingin yang rusak, melainkan tata letak muatan yang salah sehingga beberapa titik kontainer jauh lebih hangat dari yang lain.
Jenis-Jenis Cold Storage Container yang Umum Digunakan
Tidak semua reefer sama. Menggunakan jenis yang salah untuk komoditas tertentu hanya akan menciptakan masalah baru.
Standard Reefer Container (20ft & 40ft)
Tipe paling umum. Mampu menjaga suhu sekitar -30°C sampai +25°C. Cocok untuk:
- produk beku seperti daging, ayam, dan seafood,
- produk chilled seperti susu dan yogurt,
- buah dan sayur yang membutuhkan suhu rendah namun tidak beku,
- bahan baku F&B lain yang sensitif terhadap panas.
Controlled Atmosphere (CA) Reefer
Selain mengatur suhu, CA reefer juga mengontrol komposisi gas (O2, CO2, N2) di dalam kontainer. Tujuannya memperlambat pematangan dan oksidasi.
Cocok untuk:
- buah ekspor: apel, pir, kiwi, pisang,
- bunga potong dan tanaman yang sangat sensitif.
Blast Freezer Container
Digunakan untuk membekukan produk dengan sangat cepat pada suhu sangat rendah, misalnya -40°C sampai -60°C. Umumnya dipakai untuk:
- seafood bernilai tinggi,
- daging premium,
- produk yang membutuhkan proses flash freezing.
Portable Cold Storage / Reefer sebagai Cold Room
Reefer container juga sering digunakan sebagai cold room sementara di:
- pelabuhan,
- depo logistik,
- pabrik pengolahan,
- event atau proyek musiman.
Pendekatan ini fleksibel karena tidak perlu membangun bangunan permanen. Kontainer bisa ditempatkan dekat area produksi dan dipindah ketika proyek berakhir.
Berapa Lama Produk Bisa Bertahan di Cold Storage?
Tidak punya satu jawaban seragam. Durasi ketahanan sangat bergantung pada jenis produk dan suhu yang digunakan. Tabel berikut memberikan gambaran umum:
| Jenis Produk | Suhu Rekomendasi | Perkiraan Ketahanan |
|---|---|---|
| Daging beku | -18°C s/d -25°C | 6–12 bulan |
| Seafood beku | -18°C s/d -25°C | 3–9 bulan |
| Daging chilled | 0°C s/d +4°C | 3–7 hari |
| Susu & produk dairy | +2°C s/d +7°C | 1–6 minggu (sesuai jenis) |
| Buah segar | 0°C s/d +10°C | 1–4 minggu |
| Sayur segar | 0°C s/d +7°C | 1–3 minggu |
| Produk farmasi | +2°C s/d +8°C | Sesuai petunjuk pabrikan |
Angka di atas bukan standar legal, tetapi panduan praktis. Produsen dan regulasi selalu menjadi referensi utama untuk setiap jenis produk.
Kapasitas Cold Storage Container: Berat, Pallet, dan Drum
Berikut ringkasan teknis yang berguna untuk perencanaan muatan:
| Spesifikasi | 20ft Reefer | 40ft Reefer |
|---|---|---|
| Berat kosong (tare weight) | ± 2.800–3.100 kg | ± 4.200–4.600 kg |
| Payload maksimum | ± 27.000 kg (tergantung tipe) | ± 27.000 kg |
| Volume internal | ± 28–33 m³ | ± 67–76 m³ |
| Kapasitas pallet standar | 10–11 pallet | 20–24 pallet |
| Perkiraan drum 200 liter | 40–48 drum | 80–96 drum |
Angka bisa sedikit bervariasi antar pabrikan, tetapi tabel ini cukup akurat untuk estimasi awal perencanaan muatan.
Perbedaan Reefer Container dan Dry Container Biasa
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah“What is the difference between a reefer container and a normal container?”. Ringkasnya:
| Reefer Container | Dry Container |
|---|---|
| Memiliki mesin pendingin dan control unit. | Tidak memiliki sistem pendingin. |
| Dinding dan lantai berinsulasi tebal. | Dinding baja biasa tanpa insulasi. |
| Suhu dapat diatur sesuai komoditas. | Suhu mengikuti kondisi lingkungan. |
| Untuk barang sensitif suhu. | Untuk barang umum (dry cargo). |
| Butuh listrik selama operasi. | Tidak membutuhkan listrik. |
Dalam praktik, reefer juga bisa dimanfaatkan sebagai cold room statis, sedangkan dry container jarang bisa dikonversi tanpa modifikasi besar.
Kelebihan dan Kekurangan Cold Storage Container
Selain kelebihan, cold storage juga punya sisi negatif yang perlu dipahami sejak awal.
Kelebihan
- Menjaga kualitas produk sepanjang perjalanan.
- Fleksibel digunakan sebagai ruang penyimpanan sementara.
- Bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain.
- Dapat diintegrasikan dengan sistem monitoring digital.
Kekurangan
- Konsumsi listrik tinggi.
- Butuh perawatan rutin dan teknisi yang paham.
- Biaya operasional lebih besar dibanding dry container.
- Berisiko mengalami kerusakan jika SOP loading unloading diabaikan.
Untuk banyak bisnis, biaya tambahan ini sebanding dengan kerugian yang bisa dihindari ketika produk tiba dengan kualitas terjaga.
Masalah Paling Umum pada Refrigerated Shipping Containers
Some of the “most common problems in refrigerated shipping containers” yang sering muncul di lapangan:
- Kegagalan unit pendingin karena perawatan yang kurang.
- Pintu tidak tertutup rapat sehingga udara hangat masuk dan es menumpuk.
- Penataan muatan menutup airflow dan membuat suhu tidak merata.
- Sensor suhu rusak sehingga data tidak akurat.
- Human error saat input setpoint atau mode operasi.
Sebagian besar masalah ini bisa dicegah dengan SOP yang jelas, training, dan kerja sama dengan mitra logistik yang berpengalaman mengelola reefer.
Studi Kasus: Distribusi Seafood Antarpulau dengan Ekosistem SPIL
Bayangkan perusahaan perikanan di Indonesia Timur yang mengekspor produk tuna beku ke pabrik pengolahan di Jawa. Volume pengiriman rata-rata 10–20 ton per voyage.
Tanpa cold storage container, skenario ini mustahil. Bahkan dengan reefer sekalipun, masalah tetap bisa muncul jika tidak ada perencanaan logistik yang matang.
Tantangan Utama
- Suhu produk harus stabil di bawah -18°C.
- Waktu tempuh harus terprediksi demi jadwal produksi pabrik.
- Perlu kombinasi moda: truk, kapal, dan kadang distribusi lanjutan di pulau tujuan.
- Buyer menuntut visibilitas posisi barang dan histori suhu.
Solusi dengan Ekosistem Logistik Terintegrasi SPIL
Dengan jaringan 37 kantor di seluruh Indonesia dan layanan multimodal logistics, SPIL dapat:
- mengkoordinasikan pengangkutan kontainer reefer dari cold storage pabrik ke pelabuhan,
- menghubungkan pelabuhan asal dan tujuan dengan jadwal kapal yang terencana,
- memberikan akses booking dan tracking melalui mySPIL Reloaded,
- menyediakan layanan SPIL PRIME untuk kebutuhan service level premium,
- mengintegrasikan jadwal, status kontainer, dan data dokumen ke ERP perusahaan melalui SPILDEX API.
Di sisi distribusi domestik, TPIL Logistics membantu pergerakan barang lanjutan dari pelabuhan ke gudang atau pabrik tujuan sehingga rantai dingin tetap terjaga ujung ke ujung.
Kesalahan Umum dalam Mengelola Cold Storage Container
Banyak bisnis merasa sudah “aman” hanya karena memakai reefer. Kenyataannya, kesalahan kecil bisa menghapus nilai tambah cold storage.
- Tidak melakukan pre-cooling pada produk dan kontainer.
- Penataan muatan yang menghalangi aliran udara dingin.
- Setpoint suhu ditentukan berdasarkan “kebiasaan”, bukan kebutuhan produk.
- Tidak ada monitoring suhu dan alarm, sehingga masalah terlambat terdeteksi.
- Memilih rute dan jadwal hanya berdasarkan harga termurah.
- Kurikulum training internal untuk rantai dingin minim atau tidak ada.
FAQ Singkat seputar Cold Storage Container
What is a refrigerated container called?
Refrigerated container biasa disebut reefer container, cold storage container, atau refrigerated ISO container.
What is the temperature of a cold room in Celsius?
Cold room umumnya dijaga di kisaran +2°C sampai +8°C,
sedangkan freezer room berada di rentang -15°C sampai -25°C.
What is the lifespan of a reefer container?
Dalam praktik pelayaran, umur pakai reefer rata-rata sekitar 12–15 tahun
tergantung kualitas perawatan dan pola operasi.
What is a refrigerated ISO container?
Refrigerated ISO container adalah reefer yang mengikuti standar ukuran dan spesifikasi ISO sehingga
kompatibel dengan sistem pelabuhan dan kapal kontainer internasional.
Checklist: Apakah Rantai Dingin Anda Sudah Terkelola dengan Benar?
- Anda menggunakan jenis cold storage container yang sesuai dengan komoditas.
- Produk dan kontainer selalu melalui proses pre-cooling sebelum pengiriman.
- Penataan muatan memperhatikan airflow dan kapasitas aman.
- Setpoint suhu berdasarkan standar produk, bukan asumsi.
- Ada pencatatan suhu dan alarm jika terjadi deviasi.
- Rute dan jadwal dipilih berdasarkan reliabilitas dan kebutuhan bisnis.
- Anda bekerja sama dengan mitra logistik yang memahami rantai dingin dan memiliki jaringan nasional.
Penutup: Produk Sensitif Suhu Butuh Logistik yang Sama Seriusnya
Cold storage container bukan sekadar kontainer dengan AC. Ia adalah komponen kritis dalam rantai dingin yang menentukan apakah produk Anda tiba di tujuan dalam kondisi layak jual atau menjadi kerugian di laporan keuangan.
Kalau bisnis Anda sudah berinvestasi besar di kualitas bahan baku, proses produksi, dan branding, lalu mengirim produk sensitif suhu tanpa sistem cold chain yang matang, Anda sendiri yang merusak nilai investasi tersebut.
SPIL (PT Salam Pacific Indonesia Lines) menghadirkan One-Stop Integrated Logistics Ecosystem dengan:
- jaringan 37 kantor di seluruh Indonesia,
- layanan multimodal logistics services yang menghubungkan laut dan darat,
- platform mySPIL Reloaded sebagai super app logistik untuk booking dan tracking,
- layanan premium SPIL PRIME untuk kebutuhan service excellence,
- SPILDEX API untuk integrasi ERP real-time,
- dukungan TPIL Logistics sebagai solusi end-to-end domestik.
Jika bisnis Anda membutuhkan pengiriman yang lebih cepat, terintegrasi, dan terpercaya di seluruh Indonesia, SPIL adalah pilihan terbaik untuk mengelola cold storage container dan seluruh rantai dingin Anda secara profesional tanpa menyebut harga dan tanpa membandingkan kompetitor satu per satu.
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan.
Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.
