Biaya keterlambatan kontainer (demurrage) adalah biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran ketika kontainer tidak segera dikembalikan setelah melewati batas waktu bebas (free time). Biaya ini berfungsi sebagai kompensasi atas keterlambatan dan untuk menjaga ketersediaan kontainer agar bisa digunakan kembali.
Dalam praktik logistik, tarif penalti ini sering muncul ketika barang terlalu lama tertahan di pelabuhan akibat dokumen belum lengkap, proses bea cukai lambat, atau masalah transportasi darat.
Apakah Sama dengan Penalti?
Ya, bisa dikatakan biaya keterlambatan kontainer adalah bentuk penalti finansial. Tujuannya bukan hanya sekadar menambah ongkos, tetapi mendorong pemilik barang lebih disiplin dalam mengeluarkan kontainer sesuai jadwal.
Lawan kata dari demurrage adalah despatch, yaitu insentif atau bonus jika kontainer dikembalikan lebih cepat.
Perbedaan Demurrage, Detention, dan Storage
Sering kali istilah ini membuat bingung:
- Demurrage → Biaya ketika kontainer masih di pelabuhan melewati masa free time.
- Detention → Biaya ketika kontainer sudah keluar dari pelabuhan, tetapi tidak dikembalikan ke depo tepat waktu.
- Storage → Biaya penumpukan di area pelabuhan yang dikenakan oleh otoritas pelabuhan, terpisah dari biaya pelayaran.
- Per Diem → Istilah lain untuk biaya harian atas keterlambatan penggunaan kontainer.
Dengan memahami perbedaan ini, pemilik barang bisa lebih jelas dalam menghitung kewajiban biaya logistik.
Siapa yang Membayar Biayanya?
Biasanya, importir atau pemilik barang (consignee) yang wajib menanggung tarif ini. Namun, dalam kasus tertentu, eksportir bisa ikut menanggung, tergantung kesepakatan kontrak (Incoterms).
Berapa Biaya Demurrage?
Besaran biaya berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan pelayaran. Faktor yang memengaruhi:
- Jenis kontainer (20 ft, 40 ft, reefer).
- Lama keterlambatan.
- Lokasi pelabuhan.
Contoh: tarif penalti bisa berkisar Rp300.000 – Rp1.000.000 per unit per hari.
Contoh Perhitungan Demurrage
Misalkan:
- Free time: 5 hari.
- Kontainer tertahan: 9 hari.
- Keterlambatan: 4 hari.
- Tarif harian: Rp400.000.
- Jumlah kontainer: 5 unit.
Biaya demurrage = 4 × Rp400.000 × 5 = Rp8.000.000
Jika keterlambatan semakin lama, biaya ini bisa membengkak hingga puluhan juta.
Apakah Kena PPN?
Ya, biaya keterlambatan kontainer termasuk objek PPN 11%. Jadi, jika tarif Rp10.000.000, maka ditambah Rp1.100.000 (PPN), total menjadi Rp11.100.000.
Dampak Demurrage bagi Bisnis
- Kerugian Finansial – Biaya tambahan bisa mengurangi margin keuntungan.
- Gangguan Rantai Pasok – Barang tertahan lebih lama di pelabuhan.
- Reputasi Terganggu – Pelanggan bisa kecewa karena keterlambatan distribusi.
- Inefisiensi Operasional – Perusahaan harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk mengurus keterlambatan.
Hubungan Demurrage dengan Despatch
Selain penalti berupa demurrage, ada juga istilah despatch.
- Demurrage = biaya yang timbul jika melewati waktu yang ditentukan.
- Despatch = bonus atau insentif yang diberikan jika pemakaian kontainer lebih cepat dari jadwal.
Walau jarang terjadi dalam pengiriman kontainer, konsep despatch umum dipakai dalam pengaturan kapal curah (bulk carrier).
Cara Menghindari Demurrage
- Siapkan Dokumen Lebih Awal
Pastikan invoice, packing list, dan dokumen bea cukai sudah lengkap sebelum kapal tiba. - Pahami Batas Free Time
Biasanya shipping line memberikan free time 5–7 hari. Gunakan waktu ini dengan optimal. - Atur Transportasi Darat Lebih Cepat
Pastikan truk dan gudang sudah siap menjemput kontainer segera setelah tiba. - Gunakan Jasa Logistik Profesional
Perusahaan logistik berpengalaman dapat membantu mempercepat proses clearance dan distribusi. - Komunikasi dengan Shipping Line
Jika ada kendala, segera hubungi pihak pelayaran. Dalam kasus tertentu, free time bisa dinegosiasikan.
Kesimpulan
Demurrage adalah biaya tambahan akibat keterlambatan mengeluarkan kontainer dari pelabuhan setelah melewati masa free time. Biaya ini penting untuk menjaga kelancaran logistik global, tetapi bisa menjadi beban berat bagi perusahaan jika tidak dikelola dengan baik.
Dengan memahami perbedaan demurrage, detention, dan despatch, serta menyiapkan dokumen dan jadwal pengangkutan dengan matang, perusahaan dapat meminimalkan risiko terkena biaya tambahan.
Gunakan Layanan PT SPIL
Agar terhindar dari biaya demurrage yang merugikan, percayakan pengelolaan pengiriman barang Anda kepada PT SPIL. Dengan pengalaman panjang, armada modern, serta dukungan digitalisasi logistik, PT SPIL siap membantu pengiriman barang Anda lebih cepat, efisien, dan tepat waktu.
Pilih PT SPIL untuk solusi distribusi yang aman, handal.
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan.
Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.