Primary Navigation

Kapasitas Kontainer: Panduan Lengkap, Berat, dan Volume CBM

Di dunia logistik, kapasitas kontainer adalah salah satu hal paling penting namun sering disalahpahami. Banyak bisnis, UMKM, hingga pengirim individu masih bingung mengenai ukuran kontainer, berapa volume yang dapat dimuat, apa perbedaan kontainer 20ft dan 40ft, serta bagaimana cara menghitung muatan menggunakan CBM (Cubic Meter).

Pertanyaan seperti:

  • “Berapa kapasitas kontainer 20 feet?”
  • “Berapa CBM kontainer 40ft?”
  • “Apa perbedaan kapasitas antara kontainer high-cube dan standar?”
  • “Bagaimana menghitung muatan barang?”

semakin sering ditanyakan karena pengiriman barang berskala besar kini menjadi bagian penting dalam rantai pasok modern.

Artikel ini akan membahas semuanya dengan gaya yang mudah dipahami, padat, dan terstruktur tanpa jargon teknis yang membuat pusing. Anda akan belajar cara menghitung kapasitas kontainer, memahami jenis-jenisnya, mengenali batasan muatan, hingga bagaimana menggunakan informasi ini untuk perencanaan pengiriman yang lebih efektif.

Apa Itu Kapasitas Kontainer?

Kapasitas kontainer adalah ukuran ruang yang tersedia di dalam sebuah kontainer, biasanya dinyatakan dalam:

  • CBM (Cubic Meter) — satuan volume,
  • KG (Kilogram) — batas berat,
  • Dimensi (P × L × T) — panjang, lebar, tinggi.

Dalam konteks pengiriman laut, udara, atau darat, kapasitas kontainer sangat penting untuk:

  • menentukan berapa banyak barang yang bisa dimuat,
  • menghitung efisiensi logistik (berdasarkan volume atau berat),
  • memilih ukuran kontainer yang tepat untuk efisiensi pengiriman.

Kontainer standar dunia mengikuti ukuran ISO, sehingga kapasitasnya mirip di berbagai perusahaan logistik dan pelayaran.

Jenis-Jenis Kontainer dan Kapasitasnya

Mari kita bahas jenis kontainer yang paling umum digunakan dalam industri logistik dan bagaimana kapasitasnya secara praktik.

Kontainer 20 Feet (20ft Standard Container)

Kontainer ukuran 20 kaki sering digunakan untuk barang-barang padat atau berat karena volume tidak terlalu besar, tetapi batas beratnya cukup tinggi.

Dimensi Internal (rata-rata)

  • Panjang: ± 5,9 m
  • Lebar: ± 2,35 m
  • Tinggi: ± 2,39 m

Kapasitas CBM

± 33 CBM

Kapasitas Berat

Hingga sekitar ± 28.000 kg (tergantung regulasi dan jenis muatan).

Cocok untuk:

  • barang berat (pipa besi, keramik, semen, mesin),
  • barang padat bernilai tinggi,
  • kiriman industri dengan densitas tinggi.

Kontainer 40 Feet (40ft Standard Container)

Kontainer 40 kaki memiliki panjang dua kali lipat dari kontainer 20 kaki, tetapi batas beratnya tidak selalu dua kali lipat. Volume lebih besar, tetapi batas berat sering kali sedikit lebih rendah daripada 20ft.

Dimensi Internal

  • Panjang: ± 12,03 m
  • Lebar: ± 2,35 m
  • Tinggi: ± 2,39 m

Kapasitas CBM

± 67 CBM

Kapasitas Berat

Kurang lebih ± 26.000 kg (tergantung spesifikasi dan aturan jalur).

Cocok untuk:

  • barang volumetrik besar tetapi tidak terlalu berat,
  • furniture, kasur, karpet, pakaian, produk tekstil,
  • barang e-commerce skala besar dan kemasan plastik.

Kontainer 40ft High Cube (40ft HC)

High Cube adalah versi sedikit lebih tinggi dari kontainer 40ft standar, memberikan volume yang lebih besar.

Dimensi Internal

  • Panjang: ± 12,03 m
  • Lebar: ± 2,35 m
  • Tinggi: ± 2,69 m

Kapasitas CBM

± 76 CBM

Keunggulan:

  • Tambahan tinggi sekitar 30 cm memberi kapasitas ekstra ± 9–10 CBM dibanding 40ft standar.

Cocok untuk:

  • barang besar atau tinggi,
  • kargo volumetrik seperti barang pameran, elektronik besar, bahan baku tekstil,
  • mesin tinggi yang tidak muat di kontainer standar.

Open Top Container

Open top container digunakan untuk barang yang tidak bisa dimasukkan melalui pintu depan karena terlalu tinggi atau butuh crane.

Cocok untuk:

  • mesin besar,
  • material konstruksi tinggi,
  • barang yang perlu diangkat dari atas menggunakan crane.

Kapasitas CBM mirip dengan kontainer standar 20ft atau 40ft, tergantung ukuran dasarnya, hanya bagian atasnya yang terbuka.

Flat Rack Container

Flat rack adalah kontainer tanpa dinding samping dan atas, hanya memiliki lantai kuat dan ujung depan–belakang.

Digunakan untuk:

  • alat berat (excavator, bulldozer),
  • truk atau kendaraan besar,
  • generator, mesin industri besar,
  • pipa panjang dan struktur baja.

Kapasitasnya lebih fleksibel dan sangat tergantung dimensi barang, bukan hanya CBM teoritis kontainer.

Tabel Ringkas Kapasitas Kontainer

Jenis Kontainer Volume (± CBM) Panjang Dalam Lebar Dalam Tinggi Dalam
20ft Standard ± 33 CBM 5,9 m 2,35 m 2,39 m
40ft Standard ± 67 CBM 12,03 m 2,35 m 2,39 m
40ft High Cube ± 76 CBM 12,03 m 2,35 m 2,69 m
20ft Open Top ± 32–33 CBM ± 5,9 m ± 2,35 m mirip 20ft, bagian atas terbuka
40ft Open Top ± 66–68 CBM ± 12,03 m ± 2,35 m mirip 40ft, bagian atas terbuka

Cara Menghitung Kapasitas Kontainer Menggunakan CBM

CBM atau Cubic Meter adalah satuan volume yang digunakan untuk menghitung seberapa besar ruang yang dibutuhkan oleh barang di dalam kontainer.

Rumus Dasar CBM

CBM = (Panjang × Lebar × Tinggi)

Jika menggunakan centimeter (cm), maka:

CBM = (P × L × T) / 1.000.000

Contoh Perhitungan CBM Barang

Misalnya ukuran satu buah karton:

  • Panjang: 100 cm
  • Lebar: 50 cm
  • Tinggi: 40 cm

Maka:

CBM = (100 × 50 × 40) / 1.000.000
    = 200.000 / 1.000.000
    = 0,2 CBM

Jika Anda mengirim 100 karton dengan ukuran yang sama:

Total CBM = 100 × 0,2 = 20 CBM

Dengan angka 20 CBM ini, Anda bisa melihat bahwa muatan tersebut masih muat di kontainer 20ft yang kapasitasnya ± 33 CBM.

Cara Menentukan Berapa Barang yang Bisa Masuk Kontainer

Secara garis besar, langkahnya seperti ini:

Hitung CBM Setiap Barang

Gunakan rumus CBM di atas untuk masing-masing item.

Kalikan Dengan Jumlah Barang

Jumlahkan seluruh CBM untuk mengetahui kebutuhan volume total.

Bandingkan Dengan Kapasitas Kontainer

  • Jika total CBM ≤ 33 → masuk kontainer 20ft
  • Jika total CBM ≤ 67 → masuk kontainer 40ft
  • Jika total CBM ≤ 76 → masuk kontainer 40ft HC

Perhatikan Bentuk dan Kemampuan Ditumpuk

Tidak semua barang bisa disusun seperti Lego. Bentuk dan material barang akan memengaruhi efisiensi pemakaian CBM.

  • Karung: relatif mudah disusun, tetapi kadang tidak rapi.
  • Karton: lebih mudah distacking rapi.
  • Furniture: banyak ruang kosong di antaranya.
  • Mesin: bentuk tidak efisien dan kadang butuh clearance.

Perbedaan Kapasitas Volume dan Kapasitas Berat

Salah satu kesalahan paling umum adalah hanya fokus pada volume, padahal kontainer juga memiliki batas berat.

Contoh Batas Berat (ilustratif):

  • 20ft: sangat cocok untuk kargo berat (dense cargo),
  • 40ft: lebih cocok untuk kargo ringan namun besar volumenya.

Misalnya Anda ingin mengirim besi dengan total berat 50 ton:

  • Secara volume mungkin muat,
  • tapi secara berat melampaui batas aman kontainer dan regulasi.

Di sinilah pentingnya menghitung:

  • volume (CBM),
  • berat aktual (kg),
  • dan batas berat maksimum kontainer.

Barang-Barang yang Cocok Berdasarkan Kapasitas Kontainer

Kontainer 20ft

Cocok untuk:

  • besi, pipa, metal,
  • semen, keramik, bahan bangunan padat,
  • mesin berat dan komponen industri.

Kontainer 40ft

Cocok untuk:

  • pakaian dan produk tekstil,
  • barang e-commerce skala besar,
  • elektronik rumah tangga,
  • kemasan plastik dan barang volumetrik.

Kontainer 40ft High Cube

Cocok untuk:

  • barang tinggi,
  • rak besi, lemari besar,
  • mesin dengan tinggi di atas kontainer standar,
  • barang pameran dan struktur display.

Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Muatan Nyata

Kapasitas kontainer di atas bersifat teoritis. Dalam praktik, ada faktor lain yang membuat muatan nyata sedikit berbeda.

Bentuk Barang

Barang dengan bentuk tidak beraturan mengurangi efisiensi penggunaan ruang.

Cara Stacking

Barang yang tidak bisa ditumpuk tinggi akan mengurangi CBM efektif yang bisa dimanfaatkan.

Penggunaan Pallet

Jika barang Anda dipallet, maka pallet juga memakan ruang.

1 pallet standar ≈ 1,2 m × 1 m × 1,1 m
Volume ≈ 1,32 CBM

Akses Loading

Barang berat yang membutuhkan forklift butuh ruang kosong untuk keluar–masuk sehingga tidak bisa memaksimalkan volume hingga 100%.

Persyaratan Keselamatan

Kargo tertentu tidak boleh ditumpuk, terutama dangerous goods (DG) atau barang yang mudah rusak.

Kapasitas Kontainer untuk Barang Berbahaya (Dangerous Goods)

Muatan DG (kelas UN 1–9) memiliki keterbatasan tambahan:

  • tidak boleh dicampur dengan barang tertentu,
  • membutuhkan jarak antar muatan,
  • memiliki aturan stacking ketat,
  • butuh pelabelan dan penempatan khusus.

Akibatnya, meskipun kapasitas teoritis kontainer misalnya 33 atau 67 CBM, dalam praktik kapasitas efektif bisa lebih rendah untuk DG.

Kapasitas Kontainer dalam Pengiriman Antar Pulau

Dalam pengiriman domestik Indonesia, kontainer digunakan untuk rute:

  • Jawa → Sumatra,
  • Jawa → Kalimantan,
  • Jawa → Sulawesi,
  • Jawa → Maluku & Papua,
  • dan sebaliknya.

Kapasitas kontainer secara teknis tetap sama, namun:

  • jenis barang,
  • regulasi pelabuhan,
  • kondisi dermaga dan alat bongkar muat

dapat memengaruhi strategi pemuatan dan jumlah kontainer yang dibutuhkan.

Cara Memaksimalkan Kapasitas Kontainer

Berikut strategi praktis untuk mengoptimalkan pemakaian kontainer:

Gunakan Ukuran Karton yang Seragam

Barang dengan ukuran konsisten lebih mudah disusun rapi sehingga memaksimalkan ruang.

Minimalkan Penggunaan Pallet Jika Tidak Wajib

Pallet menambah keamanan namun juga memakan volume. Pilih dengan bijak sesuai kebutuhan.

Pastikan Box Kuat Agar Bisa Ditumpuk Tinggi

Kardus berkualitas baik dapat distacking lebih tinggi tanpa rusak, meningkatkan efisiensi CBM.

Kombinasikan Barang Berat di Bawah, Barang Ringan di Atas

Teknik ini menjaga stabilitas dan sekaligus memanfaatkan ruang vertikal di dalam kontainer.

Gunakan High Cube untuk Barang Tinggi

Jika Anda sering mengirim barang dengan tinggi mendekati 2,4 meter, 40ft High Cube memberi fleksibilitas ekstra.

Mengapa SPIL Efektif untuk Pengiriman Kontainer?

Setelah memahami kapasitas kontainer dan cara mengoptimalkannya, langkah berikutnya adalah memilih mitra logistik yang memahami detail teknis sekaligus realita lapangan.

Anda membutuhkan perusahaan logistik yang:

  • memiliki jaringan pelabuhan luas,
  • menyediakan pilihan kontainer 20ft, 40ft, dan high cube,
  • memiliki armada kapal dan truk yang modern,
  • mengerti penataan muatan agar aman sekaligus efisien,
  • menyediakan sistem pelacakan yang transparan,
  • berpengalaman menangani muatan retail hingga industri berat dan proyek.

Di sinilah SPIL menjadi solusi yang efektif. Dengan pengalaman panjang dalam pelayaran dan logistik Indonesia, SPIL membantu Anda:

  • mengoptimalkan kapasitas kontainer,
  • memilih jenis kontainer yang tepat untuk jenis barang Anda,
  • mengatur rute dan jadwal kirim yang stabil,
  • menjaga keamanan muatan dari titik awal hingga tujuan.

Dengan dukungan tim operasional yang profesional dan armada yang andal, SPIL memastikan setiap CBM dalam kontainer digunakan secara maksimal dan dikelola dengan standar keselamatan tinggi.

Singkatnya, perhitungan kapasitas yang tepat + pengelolaan logistik yang tepat = pengiriman yang jauh lebih efektif.

Kesimpulan

  • Kapasitas kontainer diukur dalam CBM (volume) dan kilogram (berat).
  • Kontainer 20ft: ± 33 CBM, cocok untuk barang berat dan padat.
  • Kontainer 40ft: ± 67 CBM, cocok untuk barang ringan namun volumetrik.
  • Kontainer 40ft High Cube: ± 76 CBM, ideal untuk barang tinggi dan volumetrik.
  • Bentuk barang, metode stacking, pallet, dan regulasi keselamatan memengaruhi kapasitas nyata.
  • Mengoptimalkan kapasitas kontainer berarti menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.

Dengan memahami detail kapasitas kontainer dan bekerja sama dengan mitra logistik yang berpengalaman seperti SPIL, Anda bisa mengubah pengiriman kontainer dari sekadar kegiatan rutin menjadi keunggulan operasional bagi bisnis Anda.

🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?

Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!


Bahtiyar Hidayat

Bahtiyar Hidayat

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan. Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cek Harga & Route. Langsung Dapat Diskon

X