Rute kirim barang antara Jawa dan Sumatera adalah salah satu koridor logistik tersibuk di Indonesia. Setiap hari, ribuan ton barang—mulai dari paket personal, produk UMKM, hingga kargo industri—bergerak melintasi Selat Sunda untuk menopang roda perekonomian.

Namun, bagi banyak orang, proses kirim barang Jawa Sumatera masih menyimpan banyak pertanyaan.

Apakah lebih murah menggunakan kargo?

Pengiriman via laut atau udara yang lebih baik?

Artikel ini akan menjawab semua kebingungan tersebut secara tuntas, berdasarkan data pertanyaan yang paling sering diajukan oleh pengguna internet.

 

Opsi Kirim Barang Jawa Sumatera: Kargo vs. Ekspedisi Reguler

Ini adalah pertanyaan paling mendasar. Banyak yang bingung antara layanan “kargo” dan “ekspedisi reguler” yang biasa kita temui (seperti JNE Reguler, J&T Express, dll.).

Jawaban singkatnya: Ya, pengiriman kargo hampir selalu lebih murah untuk barang dalam jumlah besar atau berat.

 

Apa Bedanya Kargo dan Ekspedisi Reguler?

• Ekspedisi Reguler: Fokus pada pengiriman paket atau dokumen dengan berat relatif ringan (biasanya di bawah 20 kg). Kecepatan menjadi prioritas, dan biaya dihitung per kilogram dengan harga premium.
• Layanan Kargo: Dirancang khusus untuk pengiriman barang dalam jumlah besar, berat, atau berdimensi besar. Prioritasnya adalah efisiensi biaya, bukan kecepatan. Harga per kilogramnya jauh lebih rendah, namun biasanya ada syarat berat minimal.

 

Mengapa Pengiriman Kargo Lebih Murah?

Alasan utama kargo lebih murah adalah skala ekonomis. Perusahaan kargo mengonsolidasikan banyak pengiriman besar ke dalam satu moda transportasi (truk besar, kapal laut, atau pesawat kargo), sehingga biaya operasional per kilogramnya bisa ditekan. Karena tidak mengejar kecepatan seperti layanan ekspres, mereka bisa menggunakan rute dan moda transportasi yang lebih hemat biaya, terutama jalur laut.

 

Jalur Kirim Barang Jawa Sumatera: Mana Pilihan Terbaik?

Untuk rute antar pulau seperti Jawa-Sumatera, Anda memiliki dua pilihan utama: laut dan udara. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang jelas.

Keunggulan Pengiriman Laut (Sea Freight)

1. Biaya Jauh Lebih Murah: Ini adalah keuntungan terbesar. Biaya pengiriman via laut bisa berkali-kali lipat lebih murah dibandingkan udara, terutama untuk barang berat dan besar.
2. Kapasitas Besar: Kapal laut mampu mengangkut muatan yang sangat besar, mulai dari satu kontainer hingga ribuan kontainer. Tidak ada batasan berat dan volume seketat jalur udara.
3. Fleksibilitas Jenis Barang: Hampir semua jenis barang, termasuk cairan, bahan kimia, dan alat berat, bisa diangkut melalui laut dengan penanganan yang sesuai.

Pengiriman laut adalah pilihan ideal untuk: inventaris bisnis, bahan baku industri, pindahan rumah, pengiriman kendaraan, dan barang apa pun yang tidak sensitif terhadap waktu.

 

Keunggulan Pengiriman Udara (Air Freight)

1. Kecepatan Superior: Pesawat adalah moda transportasi tercepat. Barang bisa sampai dalam 1-3 hari, sangat kontras dengan jalur laut yang bisa memakan waktu seminggu atau lebih.
2. Keamanan Tinggi: Prosedur keamanan di bandara dan penanganan kargo udara yang lebih singkat mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan.

Pengiriman udara cocok untuk: dokumen penting, barang bernilai tinggi, produk perishable (mudah rusak seperti makanan segar), dan kiriman mendesak lainnya.

Kesimpulan: Untuk rute kirim barang Jawa Sumatera, jika prioritas Anda adalah biaya yang terjangkau, maka pengiriman laut adalah pilihan yang jauh lebih baik.

 

Rincian Biaya: Bagaimana Cara Menghitung Ongkos Kirim?

“Berapa biaya kirim?” adalah pertanyaan selanjutnya. Biaya tidak sesederhana harga per kg dikalikan berat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

 

Faktor Penentu Biaya Pengiriman:

1. Berat Aktual vs. Berat Volumetrik: Ini yang sering membuat bingung. Ekspedisi akan menimbang barang Anda (berat aktual) dan juga mengukur dimensinya (panjang x lebar x tinggi) untuk menghitung berat volumetrik. Biaya akan dihitung berdasarkan mana yang lebih berat.
   • Contoh: Anda mengirim bantal seberat 2 kg, tetapi ukurannya besar. Berat volumenya bisa jadi 5 kg. Maka, Anda akan ditagih untuk 5 kg.
2. Jarak dan Tujuan: Ongkos kirim dari Jakarta ke Lampung tentu akan berbeda dengan dari Surabaya ke Medan. Semakin jauh jaraknya, semakin tinggi biayanya.
3. Jenis Layanan: Layanan ekspres (1-2 hari) akan lebih mahal daripada layanan reguler atau kargo (beberapa hari hingga minggu).
4. Biaya Tambahan: Ini bisa mencakup biaya asuransi (sangat direkomendasikan untuk barang berharga), biaya packing kayu untuk barang pecah belah, atau biaya penjemputan.

 

Cargo Minimal Berapa Kg?

Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda, tetapi umumnya layanan kargo memiliki syarat berat minimal untuk mendapatkan harga murah per kg.

• Ekspedisi seperti JNE (JTR) atau J&T Cargo: Biasanya menetapkan minimal 10 kg.
• Perusahaan Pelayaran (untuk LCL/FCL): Batasan bisa lebih tinggi, seringkali dihitung per meter kubik (CBM) atau ton. Minimalnya bisa dimulai dari 50 kg atau 100 kg untuk mendapatkan tarif kargo laut yang sangat kompetitif.

 

Solusi Pengiriman Skala Bisnis: Memanfaatkan Pelayaran Kontainer

Ketika kebutuhan pengiriman Anda melampaui paket-paket kecil dan masuk ke skala bisnis (B2B), logistik kontainer melalui perusahaan pelayaran menjadi solusi yang paling efisien. Layanan seperti Full Container Load (FCL) untuk muatan satu kontainer penuh, atau Less than Container Load (LCL) untuk muatan parsial, menawarkan biaya per kg yang jauh lebih rendah dibandingkan layanan kargo biasa.

Perusahaan pelayaran besar memiliki jaringan rute tetap yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi di Jawa dan Sumatera, menjadikannya tulang punggung rantai pasok bagi banyak industri.

 

Contoh Rute dan Komoditas Umum via Pelayaran 

Sebagai gambaran, perusahaan pelayaran seperti PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) melayani berbagai rute strategis antara Jawa dan Sumatera dengan beragam jenis komoditas.