Kirim Udang Pontianak Surabaya menjadi bagian penting dari rantai logistik hasil laut Indonesia. Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat, adalah kawasan pesisir dengan potensi perikanan luar biasa. Produksi udang di wilayah ini didukung kombinasi ideal: tambak air payau alami, akses langsung ke Laut Natuna, dan tenaga kerja pesisir yang berpengalaman.
Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kalimantan Barat menyumbang sekitar 10% dari total ekspor udang nasional, menjadikannya salah satu lumbung ekspor komoditas laut unggulan. Sebagian besar udang dari Pontianak dikirim ke Surabaya untuk diolah sebelum diekspor ke Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Udang menjadi komoditas ekspor strategis karena:
- Permintaan pasar global tinggi dan stabil.
- Nilai tambah besar untuk produk olahan beku.
- Menyerap tenaga kerja pesisir dan industri pengolahan.
“Rantai logistik yang efisien bukan hanya mengirim hasil laut, tetapi juga menjaga kehidupan ribuan keluarga pesisir.”
Mengapa Pengiriman Laut Jadi Pilihan Terbaik untuk Udang
Pengiriman via laut menjadi pilihan utama bagi komoditas hasil laut seperti udang karena faktor biaya, kapasitas, dan stabilitas suhu. Beberapa keunggulan utama:
- Kapasitas besar. Satu kapal SPIL dapat memuat ratusan reefer container berisi udang beku.
- Efisiensi biaya. Moda laut jauh lebih hemat untuk volume besar dibandingkan udara.
- Suhu terjaga. Reefer container SPIL memastikan suhu stabil di bawah -18°C.
- Konektivitas antar pelabuhan utama. Pontianak dan Surabaya termasuk rute reguler SPIL.
SPIL menjadi pelayaran nasional yang menyediakan layanan reefer container (kontainer berpendingin) dengan sistem digital yang memastikan rantai dingin (cold chain) tetap utuh dari tambak hingga industri pengolahan.
Tantangan Logistik dalam Pengiriman Udang
Mengirim udang bukan sekadar memindahkan barang dari titik A ke titik B. Ada tiga tantangan besar yang harus dijaga secara bersamaan: suhu, waktu, dan kepatuhan.
Tantangan utama pengiriman udang via laut:
- Menjaga suhu konstan di bawah -18°C.
- Mengatur waktu transit agar tidak lewat batas kesegaran.
- Menjamin pasokan listrik untuk kontainer berpendingin di kapal.
- Mengelola izin karantina ikan dan dokumen ekspor secara digital.
SPIL menjawab semua tantangan ini dengan:
- Reefer container bersertifikat internasional.
- Sistem reefer plug-in di seluruh armada kapal.
- Platform digital mySPIL Reloaded untuk pelacakan suhu dan posisi kapal.
- Tim dokumen ekspor dan karantina internal yang memahami regulasi pelayaran hasil laut.
“SPIL memastikan setiap derajat suhu, setiap jam pelayaran, dan setiap dokumen tersinkronisasi dengan presisi.”
Jalur Laut Pontianak Surabaya: Nadi Rantai Dingin Nasional
Pelabuhan Dwikora (Pontianak) dan Tanjung Perak (Surabaya) merupakan simpul utama distribusi hasil laut nasional. Setiap minggu, kapal SPIL berlayar secara reguler di rute ini — membawa komoditas seperti udang, ikan, hingga hasil pertanian Kalimantan.
| Rute | Pelabuhan Asal | Pelabuhan Tujuan | Waktu Laut Efektif | Jenis Kontainer |
|---|---|---|---|---|
| Pontianak–Surabaya | Dwikora | Tanjung Perak | ±2–3 hari laut | Reefer 20’ & 40’ feet |
Rute ini menjadi kunci logistik karena:
- Menghubungkan area produksi ke pusat industri ekspor.
- Mengurangi waktu transit antar pulau.
- Mendorong efisiensi biaya distribusi hasil laut.
“Setiap kontainer SPIL yang berangkat dari Pontianak membawa bukan hanya udang, tapi potensi ekonomi nasional.”
Konektivitas Dua Arah Pontianak Surabaya dan Surabaya–Pontianak
SPIL tidak hanya melayani pengiriman dari Pontianak ke Surabaya, tetapi juga rute balik Surabaya–Pontianak secara reguler. Sistem two-way rotation ini menciptakan efisiensi logistik luar biasa, kapal tidak pernah berlayar kosong, dan biaya operasional dapat ditekan.
Bagi pelaku usaha, hal ini berarti:
- Ketersediaan kontainer lebih cepat.
- Jadwal pelayaran lebih stabil.
- Biaya logistik lebih efisien tanpa kompromi terhadap mutu.
Konektivitas dua arah ini juga memperkuat rantai distribusi nasional karena hasil olahan dari Surabaya bisa dikirim kembali ke Kalimantan Barat untuk kebutuhan industri dan konsumsi.
Perbandingan Jalur Laut Pontianak Surabaya dan Jakarta Pontianak
Sebagai pelayaran nasional, SPIL juga mengoperasikan jalur laut Jakarta–Pontianak, yang memakan waktu tempuh ±3–4 hari. Rute ini menjadi pelengkap distribusi hasil laut dan barang konsumsi dari Jawa Barat dan Jabodetabek.
Namun, untuk pengiriman hasil laut seperti udang, jalur Pontianak–Surabaya lebih disukai karena:
- Waktu tempuh lebih singkat (±2 hari laut efektif).
- Pelabuhan Surabaya memiliki infrastruktur cold storage yang lebih lengkap.
- Kedekatan dengan industri pengolahan hasil laut ekspor.
“Rute laut Pontianak–Surabaya adalah nadi logistik seafood Indonesia, cepat dan efisien.”
Sistem Cold Chain Logistics SPIL
SPIL memimpin inovasi rantai dingin (cold chain logistics) di Indonesia dengan teknologi reefer container modern. Sistem ini memastikan suhu, kelembapan, dan waktu pengiriman tetap optimal.
Keunggulan sistem cold chain SPIL:
- Reefer container berpendingin mandiri.
- Sensor digital dengan laporan suhu otomatis.
- Daya listrik terintegrasi di kapal.
- Area cold yard di pelabuhan asal dan tujuan.
- Pemantauan 24 jam melalui mySPIL Reloaded.
Dengan sistem ini, udang tiba di Surabaya dalam kondisi beku sempurna tetap segar, higienis, dan siap diproses industri.
Kenapa Pengiriman Laut Lebih Murah dan Efisien
Moda laut selalu menjadi pilihan paling ekonomis untuk komoditas skala besar. SPIL menerapkan konsep “murah yang bernilai” efisiensi didapat dari sistem, bukan sekadar tarif rendah.
Faktor efisiensi SPIL:
- Rute reguler tanpa kapal kosong (backhaul optimization).
- Proses dokumen digital paperless.
- Jadwal kapal pasti dan dapat dilacak online.
- Konsolidasi muatan untuk mengurangi biaya operasional.
“Dengan SPIL, murah bukan berarti kompromi tapi hasil dari efisiensi menyeluruh.”
Dampak Ekonomi: Udang dari Tambak ke Dunia
Rantai logistik laut efisien memberikan efek domino bagi masyarakat:
- Meningkatkan nilai jual hasil laut.
- Meningkatkan aktivitas pelabuhan dan tenaga kerja lokal.
- Mendorong daya saing ekspor produk perikanan Indonesia.
- Menjaga pasokan hasil laut ke industri nasional.
Ketika satu kontainer udang berangkat dari Pontianak ke Surabaya, ratusan keluarga nelayan, pekerja pelabuhan, dan operator logistik turut bergerak bersama.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Q: Berapa lama pengiriman dari Pontianak ke Surabaya via laut?
Sekitar 2–3 hari laut efektif dengan kapal SPIL, tergantung jadwal pelabuhan dan cuaca.
Q: Apakah SPIL juga melayani rute sebaliknya (Surabaya ke Pontianak)?
Ya, SPIL memiliki rute dua arah terjadwal sehingga pengiriman lebih cepat dan efisien.
Q: Apakah pengiriman hasil laut via laut lebih murah daripada udara?
Ya, biaya per ton lebih rendah karena efisiensi volume dan rotasi kapal.
Q: Apakah kualitas udang tetap terjaga selama pelayaran?
Tetap segar, karena SPIL menggunakan reefer container bersertifikat internasional dengan kontrol suhu otomatis.
Q: Apakah SPIL bisa melayani ekspor hasil laut dari Surabaya?
Bisa. SPIL terhubung langsung ke pelabuhan ekspor utama dengan dukungan industri logistik Surabaya.
SPIL: Ekosistem Logistik Terintegrasi untuk Hasil Laut
Sebagai pelayaran nasional modern, SPIL menghadirkan integrasi logistik laut, darat, dan digital. Bukan hanya pelayaran, SPIL membangun jaringan efisiensi logistik nasional.
Keunggulan utama SPIL:
- 39 pelabuhan aktif di seluruh Indonesia.
- 60+ kapal kontainer modern.
- Reefer container ukuran 20 dan 40 feet.
- Pelacakan digital mySPIL Reloaded.
- Tim ahli logistik laut dan kepabeanan profesional.
“SPIL menjaga komoditas strategis Indonesia dengan teknologi, transparansi, dan tanggung jawab.”
Penutup: Kirim Udang Pontianak Surabaya via Laut Lebih Efisien Bersama SPIL
Dalam dunia logistik hasil laut, waktu dan suhu adalah dua hal yang tidak boleh salah. Dengan armada modern, jaringan pelabuhan luas, dan sistem digital real-time, SPIL menjadi solusi terbaik untuk kirim udang Pontianak–Surabaya via laut secara efisien, aman, dan transparan.
SPIL tidak hanya mengirim barang tetapi menggerakkan ekonomi pesisir, menjaga mutu hasil laut, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
“SPIL: Beyond Shipping, Beyond Boundaries.”
Menghubungkan laut, darat, dan digital untuk logistik Indonesia yang berkelanjutan.
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan.
Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.
