Primary Navigation

LCL Container: Pengertian, Biaya, dan Bedanya dengan FCL

Barang Anda tidak cukup satu kontainer? LCL container (Less than Container Load) memungkinkan pengiriman hemat dengan berbagi ruang. Panduan ini menjelaskan cara kerja di CFS, cara hitung biaya per CBM, perbedaan LCL vs FCL, incoterms yang relevan, tips praktis, FAQ, glosarium, dan bagaimana PT SPIL menjadi mitra tepercaya untuk rute domestik & antarpulau.

Ketika Volume Kecil Menghalangi Ekspor

UMKM furnitur di Jepara mendapat pesanan 6 m³ ke Jepang. Menyewa FCL 20 feet terasa mubazir, sementara menunda pengiriman berarti kehilangan pelanggan. Solusinya: LCL container barang dikonsolidasi bersama pengirim lain sehingga biaya turun drastis tanpa menunggu kontainer penuh.

Apa Itu LCL Container?

LCL (Less than Container Load) adalah metode pengiriman di mana beberapa pengirim berbagi ruang di dalam satu kontainer. Biaya dibayar sesuai volume (CBM) atau berat, mana yang lebih besar sebagai chargeable weight. Berbagi Kontainer Hitung per CBM Cocok UMKM Konsolidasi di CFS

See also  Jasa Pengiriman Kontainer: Panduan Lengkap 2025

Peran CFS: Jantungnya Operasi LCL

Di Pelabuhan Asal

  1. Barang pengirim tiba di CFS (Container Freight Station).
  2. Inspeksi & penimbangan, lalu stuffing ke kontainer bersama kargo lain.
  3. Kontainer disegel dan diterbitkan B/L.

Di Pelabuhan Tujuan

  1. Kontainer masuk CFS tujuan untuk destuffing.
  2. Barang dipisah per konsinyasi, lalu diambil/dikirim ke alamat penerima.

Adanya stuffing–destuffing membuat LCL umumnya sedikit lebih lama dibanding FCL.

Ukuran Kontainer yang Dipakai untuk LCL

  • 20 feet GP: ≈ 28–30 m³
  • 40 feet GP: ≈ 58–60 m³
  • 40 feet High Cube (HQ): tinggi lebih 1 kaki, volume lebih lega

Dalam LCL, barang Anda hanya mengisi sebagian dari kapasitas di atas.

Cara Menghitung Biaya LCL

Tarif LCL biasanya dihitung per CBM atau per berat. Gunakan volume bila densitas normal, gunakan berat bila > 1 ton per m³.

Komponen Rumus/Contoh
CBM (m³) Panjang × Lebar × Tinggi (cm) ÷ 1.000.000 × 1.000 = P×L×T ÷ 1.000.000 × 1.000 → sederhananya (cm) ÷ 1.000.000 lalu dikali 1.000 = m³
Contoh Volume 200×120×100 cm = 2.400.000 cm³ ≈ 2,4 m³
Contoh Biaya (Simulasi) Tarif USD 50/CBM → 2,4 × 50 = USD 120 (+ handling CFS, trucking, dll.)

Selain ongkir laut, perhitungkan origin/destination charges seperti stuffing, destuffing, THC, dokumentasi, dan asuransi.

Kelebihan & Kekurangan LCL Container

Kelebihan

  • Hemat biaya untuk volume kecil.
  • Fleksibel—tidak perlu menunggu kontainer penuh.
  • Akses pasar bagi UMKM & start-up.

Kekurangan

  • Lead time lebih lama (konsolidasi).
  • Risiko lebih tinggi karena bercampur.
  • Ada biaya CFS tambahan.

LCL vs FCL: Mana yang Tepat untuk Anda?

Faktor LCL (Less than Container Load) FCL (Full Container Load)
Kapasitas Sebagian kontainer (berbagi) Kontainer eksklusif
Biaya Per CBM/berat (hemat volume kecil) Flat per kontainer (efisien volume besar)
Waktu Lebih lama (CFS) Lebih cepat (tanpa konsolidasi)
Risiko Lebih tinggi (campur barang) Lebih rendah (tertutup/eksklusif)
Kapan dipilih <≈12–15 m³ atau muatan ringan ≥≈15–28 m³ (20 ft) / ≥≈28–55 m³ (40 ft)
See also  Perusahaan Freight Forwarding: Fungsi & Layanan Lengkap

Batas m³ di atas adalah patokan praktis; keputusan akhir bergantung tarif rute, musim, dan biaya terminal.

Sekilas tentang FCL Container & “4 Pilar”-nya

  1. Keamanan: isi kontainer hanya milik Anda.
  2. Kecepatan: tanpa menunggu konsolidasi.
  3. Fleksibilitas: bebas mengatur kemasan/penataan.
  4. Efisiensi volume: makin penuh makin murah per CBM.

Jika pengiriman reguler Anda konsisten di atas ambang ekonomis, beralih ke FCL biasanya lebih menguntungkan.

General Cargo Container: GP vs High Cube

  • GP (General Purpose): kontainer standar tinggi 8,6 ft—paling umum untuk LCL/FCL.
  • HQ (High Cube): tinggi 9,6 ft—cocok muatan ringan tapi volumetrik.
  • Dry container dipakai untuk barang umum; khusus lain: reefer, open-top, flat-rack.
  • TEU: satuan kapasitas, 1 TEU ≈ kontainer 20 ft.

Incoterms yang Sering Muncul pada LCL/FCL

  • FOB (Free On Board): penjual menanggung biaya hingga barang naik kapal.
  • CIF (Cost, Insurance & Freight): harga barang termasuk ongkir + asuransi sampai pelabuhan tujuan.
  • EXW (Ex Works): pembeli menanggung biaya sejak barang di gudang penjual.

Kisah Nyata: UMKM Menembus Pasar Ekspor

UMKM Jepara mengirim 6 m³ furnitur. FCL 20 ft diperkirakan USD 1.200. Dengan LCL container (USD 50/CBM), total hanya USD 300–350 + handling. Barang tiba aman; pesanan berulang membuktikan LCL adalah jalan masuk realistis bagi bisnis kecil.

“Tidak perlu menunggu besar untuk ekspor—LCL membuat volume kecil tetap bergerak.”

Tips Praktis Menggunakan LCL

  1. Hitung CBM dengan benar untuk estimasi biaya akurat.
  2. Packing aman (pallet, strap, corner protector) karena barang bercampur.
  3. Asuransi kargo untuk barang bernilai tinggi/rapuh.
  4. Pilih forwarder berpengalaman—cek jadwal konsolidasi & transparansi biaya.
  5. Rencanakan waktu—sisihkan buffer untuk proses CFS.

FAQ: LCL Container

Apa itu LCL container?

Metode berbagi kontainer: barang dari beberapa pengirim dikonsolidasikan dan biaya dihitung per CBM/berat.

See also  Consignee Artinya: Definisi, Hak, dan Peran dalam Logistik

Apa perbedaan LCL dan FCL?

LCL berbagi ruang (hemat volume kecil), FCL sewa penuh (lebih cepat & aman untuk volume besar).

Bagaimana cara hitung biaya LCL?

Gunakan volume (CBM) atau berat—ambil yang lebih besar sebagai chargeable. Tambahkan biaya CFS & terminal.

Apa itu CFS?

Container Freight Station: gudang untuk stuffing/destuffing kargo LCL.

Kontainer apa yang dipakai untuk LCL?

Umumnya dry container GP atau High Cube (20/40 ft), tergantung rute dan campuran muatan.

Glosarium

  • LCL: Less than Container Load.
  • FCL: Full Container Load.
  • CBM: Cubic Meter (ukuran volume).
  • CFS: Container Freight Station (gudang konsolidasi).
  • GP/HQ: General Purpose / High Cube container.
  • FOB/CIF/EXW: Incoterms umum dalam kontrak jual-beli internasional.

PT SPIL: Mitra Andal LCL & FCL Container di Indonesia

PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menghadirkan jaringan 40+ pelabuhan, armada kapal kontainer, trucking, dan sistem digital untuk booking, tracking, serta e-billing—membuat pengiriman LCL maupun FCL lebih mudah dan transparan.

  • Fleksibel: pilih LCL untuk volume kecil atau FCL untuk muatan besar.
  • Transparan: rincian biaya jelas termasuk handling CFS & terminal.
  • Aman: SOP operasional dan opsi asuransi kargo.
  • Tepat waktu: jadwal reguler ke banyak pelabuhan Indonesia Timur & Barat.

Dengan SPIL, Anda fokus pada penjualan; urusan kontainer LCL atau FCL ditangani profesional dari pelabuhan asal hingga tujuan.

Kesimpulan

LCL container adalah jalan hemat bagi bisnis dengan volume kecil: berbagi ruang, bayar per CBM, dan menjangkau pasar lebih luas. Ketika volume tumbuh, beralih ke FCL memberi kecepatan dan keamanan ekstra. Apapun pilihannya, mitra logistik yang tepat seperti PT SPIL menjamin proses lebih rapi, biaya transparan, dan barang tiba sesuai rencana.

🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?

Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!


Bahtiyar Hidayat

Bahtiyar Hidayat

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan. Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cek Harga & Route. Langsung Dapat Diskon

X