Mother Vessel: Kapal Induk dalam Logistik Kontainer. Kapal induk berkapasitas besar—sering disebut mother vessel—menjadi poros arus barang laut, menghubungkan pelabuhan utama dan melayani transfer muatan dengan kapal feeder. Bayangkan kapal sepanjang empat lapangan bola, mengangkut puluhan ribu TEU. Di pelabuhan hub, sebagian muatan turun, sebagian naik, lalu kapal melaju ke hub berikutnya. Inilah kapal induk—poros yang menjaga arteri perdagangan tetap berdenyut. Mother vessel adalah kapal kontainer berkapasitas besar (umumnya di atas 6.000 TEU) yang berlayar pada rute utama (mainline) menghubungkan hub ports antarnegara/benua. Di setiap hub, kapal ini melakukan transshipment dengan armada feeder yang melayani pelabuhan sekunder. Istilah “mother vessel” menguat sejak era kontainerisasi 1950–1960-an. Model hub-and-spoke membagi peran: kapal besar menghubungkan hub utama, kapal feeder menyebarkan muatan ke pelabuhan sekunder. Hasilnya efisiensi skala—biaya per TEU turun karena volume per pelayaran meningkat. Ukuran bervariasi menurut rute dan generasi kapal. Rerata spesifikasi industri: Beberapa unit terbesar dunia mampu membawa ±24.000 TEU. Namun, pelabuhan tujuan harus mendukung kedalaman dan crane berkapasitas tinggi. Intinya: kapal induk membawa jauh dan banyak; feeder membawa dekat dan tepat. Gangguan pada salah satu titik—cuaca, antrean, atau dokumen—bisa membentuk efek domino pada seluruh jaringan. Muatan dari pelabuhan sekunder di Indonesia timur dibawa feeder ke hub Makassar/Surabaya. Di sana, kontainer dipindahkan ke kapal hub yang menuju hub internasional (misal Singapura). Dari hub, muatan dialihkan ke rute global atau kembali ke hub domestik lain untuk distribusi ke pulau berbeda. Kunci keberhasilan ada pada perencanaan stowage, ketepatan jadwal, dan visibilitas digital. Kapal induk berkapasitas besar di rute utama (hub-to-hub) yang melakukan transshipment dengan kapal feeder. Lihat kapasitas, rute, dan pelabuhan singgahnya. Kapal utama biasanya >6.000 TEU di rute internasional; feeder 300–3.000 TEU di rute regional. Panjang 300–400 m, lebar hingga 60 m, dan mampu membawa 6.000–24.000 TEU, tergantung kelas kapal. Karena keterbatasan kedalaman kolam, panjang dermaga, crane, dan fasilitas yard. Pelabuhan sekunder dilayani oleh feeder. Efisiensi biaya per TEU, konsolidasi muatan, serta jangkauan distribusi luas melalui feeder vessel.Pembuka: Ritme Laut yang Menyatukan Rantai Pasok
Apa yang Dimaksud dengan Kapal Induk?
Asal-Usul Istilah & Sistem Hub-and-Spoke
Peran Kapal Utama dalam Rantai Logistik
Ukuran & Kapasitas
Kategori
Kapasitas (TEU)
Panjang
Lebar (beam)
Draft
Kecepatan
Regional
6.000–12.000
300–360 m
45–52 m
14–15 m
18–22 knot
Interkontinental
14.000–20.000
360–400 m
52–60 m
15–17 m
20–25 knot
ULCV
≥ 20.000
≈ 400 m
≈ 61 m
≈ 16 m
20–22 knot
Kapal Induk vs Feeder Vessel
Aspek
Kapal Induk
Feeder Vessel
Fungsi
Hub-to-hub (poros utama)
Hub-to-spoke (distribusi lokal)
Kapasitas
6.000–24.000 TEU
300–3.000 TEU
Jalur
Internasional / lintas benua
Regional / antar pulau
Pelabuhan
Butuh kedalaman & infrastruktur besar
Bisa sandar di pelabuhan dangkal
Tujuan biaya
Efisiensi per TEU
Konektivitas & jangkauan
Operasi, Jadwal, & Sinkronisasi
Tantangan Teknis & Biaya
Contoh Alur Operasi (Skenario Indonesia)
FAQ: Kapal Induk Logistik
Apa itu mother vessel dalam pelayaran?
Bagaimana cara membedakan kapal induk dan feeder vessel?
Seberapa besar kapal induk modern?
Mengapa tidak semua pelabuhan bisa disinggahi kapal utama?
Apa manfaat model hub-and-spoke?
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan.
Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.