Pelabuhan peti kemas menjadi kunci utama pergerakan barang di negara kepulauan terbesar di dunia. Dari Sabang hingga Merauke, pelabuhan-pelabuhan ini bukan sekadar titik bongkar muat, tetapi urat nadi logistik dan ekonomi nasional. Setiap peti kemas yang berangkat membawa lebih dari sekadar barang: ia membawa perdagangan, pertumbuhan, dan konektivitas antar wilayah.
Apa Itu Terminal Peti Kemas?
Terminal peti kemas adalah bagian dari pelabuhan yang secara khusus menangani aktivitas kapal kontainer mulai dari bongkar muat, penyimpanan, hingga distribusi peti kemas ke transportasi darat.
Fasilitas utama di terminal peti kemas meliputi:
- Container Yard (CY): area penyimpanan sementara peti kemas.
- Crane & Gantry: alat bongkar muat antara kapal dan darat.
- Gate Access & Truck Lane: jalur masuk keluar logistik darat.
- Sistem IT (Terminal Operating System): untuk pelacakan dan penjadwalan kontainer digital.
Dengan sistem ini, pengiriman antar-pulau menjadi lebih cepat, aman, dan terukur, mendukung efisiensi logistik seperti yang dijalankan SPIL dalam model Ship + Logistics.
Pelabuhan di Indonesia Ada Berapa?
Menurut data Kementerian Perhubungan RI (Ditjen Hubla), Indonesia memiliki lebih dari 2.000 pelabuhan yang tersebar di seluruh wilayah. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 pelabuhan berfungsi sebagai pelabuhan peti kemas aktif untuk kegiatan logistik laut.
Sebagian besar pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), BUMN yang bertanggung jawab atas infrastruktur pelabuhan nasional. Pelindo mengelola pelabuhan umum, sementara pelabuhan industri tertentu (migas, tambang, pulp) dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah daerah.
“Namun dari ribuan pelabuhan itu, hanya beberapa yang berfungsi sebagai simpul utama logistik nasional dan itu yang akan kita bahas berikut ini.”
Mengapa Pelabuhan Peti Kemas Penting untuk Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 108.000 km. Dalam konteks logistik, pelabuhan peti kemas adalah penghubung utama antar wilayah.
Alasannya jelas:
- Menekan biaya logistik nasional.
- Mempercepat distribusi barang antar-pulau.
- Meningkatkan daya saing ekspor dan perdagangan.
- Mendukung rantai pasok industri dan e-commerce nasional.
Tanpa sistem yang kuat, rantai pasok Indonesia akan terhambat dan biaya distribusi meningkat tajam.
Daftar Pelabuhan Peti Kemas Utama di Indonesia
A. Kawasan Barat Indonesia
| Pelabuhan | Lokasi | Keterangan Singkat |
|---|---|---|
| Tanjung Priok | Jakarta | Pelabuhan peti kemas tersibuk di Indonesia, melayani ±65% ekspor-impor nasional. |
| Belawan | Medan, Sumatra Utara | Gerbang utama logistik Sumatra dan ekspor komoditas sawit. |
| Panjang | Lampung | Mendukung pengiriman bahan pertanian dan manufaktur. |
| Cikarang Dry Port | Bekasi | Pelabuhan darat terintegrasi dengan Priok untuk distribusi industri Jabodetabek. |
| Tanjung Emas | Semarang | Fokus pada industri tekstil, mebel, dan ekspor UMKM Jawa Tengah. |
B. Kawasan Tengah Indonesia
| Pelabuhan | Lokasi | Keterangan Singkat |
|---|---|---|
| Tanjung Perak | Surabaya | Pelabuhan peti kemas terbesar kedua setelah Priok; hub utama distribusi timur. |
| Teluk Lamong | Surabaya | Terminal ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara dengan sistem otomatisasi. |
| Banjarmasin (Trisakti) | Kalimantan Selatan | Melayani kargo industri dan bahan bangunan antar-pulau. |
| Balikpapan (Semayang) | Kalimantan Timur | Pusat logistik energi dan migas nasional. |
| Benoa | Bali | Melayani logistik pariwisata dan kargo ringan. |
C. Kawasan Timur Indonesia
| Pelabuhan | Lokasi | Keterangan Singkat |
|---|---|---|
| Makassar (Soekarno-Hatta) | Sulawesi Selatan | Hub logistik timur Indonesia; basis utama armada SPIL. |
| Bitung | Sulawesi Utara | KEK logistik & ekspor perikanan, koneksi ke Filipina. |
| Ambon (Yos Sudarso) | Maluku | Gerbang logistik Maluku & Papua Barat. |
| Sorong | Papua Barat | Pusat bongkar muat container wilayah Papua Barat. |
| Jayapura | Papua | Titik akhir jaringan pelayaran utama SPIL dan Tol Laut. |
Terminal Peti Kemas di Indonesia: BUMN atau Swasta?
Sebagian besar terminal peti kemas di Indonesia dimiliki oleh BUMN. Pada tahun 2021, keempat entitas Pelindo (I, II, III, IV) resmi bergabung menjadi satu perusahaan nasional.
Beberapa terminal besar yang dikelola Pelindo:
- IPC Terminal Petikemas (TPK) – mengelola Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, dan Makassar.
- Terminal Teluk Lamong – inovasi ramah lingkungan milik Pelindo.
- Terminal Petikemas Surabaya (TPS) – kerja sama Pelindo & DP World (Dubai).
- Cikarang Dry Port – dikelola swasta, terintegrasi dengan pelabuhan laut utama.
Model ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, swasta, dan internasional dalam memperkuat logistik nasional.
Berapa Banyak Pelabuhan di Indonesia?
Indonesia memiliki lebih dari 2.000 pelabuhan, terdiri atas:
- 1.500 pelabuhan publik,
- 500 pelabuhan khusus industri.
Namun, dari jumlah itu, hanya sekitar 10 pelabuhan utama yang menangani lebih dari 80% arus peti kemas domestik dan ekspor-impor. Pelabuhan tersebut adalah: Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, Bitung, Ambon, Sorong, Jayapura, Panjang, dan Banjarmasin.
Pelabuhan Peti Kemas Tersibuk Berdasarkan Volume (TEUs)
| Ranking | Pelabuhan | Volume TEUs (Tahunan) |
|---|---|---|
| 1 | Tanjung Priok, Jakarta | ±7 juta TEUs |
| 2 | Tanjung Perak, Surabaya | ±4 juta TEUs |
| 3 | Belawan, Medan | ±1,5 juta TEUs |
| 4 | Makassar, Sulawesi Selatan | ±1 juta TEUs |
| 5 | Bitung, Sulawesi Utara | ±0,5 juta TEUs |
Data ini menunjukkan pentingnya jalur barat–tengah–timur dalam sistem pelayaran nasional, di mana Surabaya dan Makassar menjadi pusat transshipment domestik.
Tantangan dan Transformasi
Beberapa tantangan utama logistik laut Indonesia:
- Ketimpangan infrastruktur barat dan timur.
- Waktu tunggu (dwelling time) yang masih tinggi.
- Biaya logistik nasional yang mencapai 23–25% dari PDB.
- Integrasi multimoda yang belum optimal.
- Digitalisasi dan otomasi yang masih terbatas di pelabuhan kecil.
Untuk menjawabnya, pemerintah dan operator pelabuhan kini fokus pada:
- Otomatisasi terminal (crane & yard management).
- Green Port Certification untuk pelabuhan ramah lingkungan.
- Integrasi sistem digital nasional (Inaportnet).
- Konektivitas dry port dan jaringan logistik darat.
- Pelacakan peti kemas berbasis IoT.
Dampak Ekonomi dari Pelabuhan Peti Kemas
Zinsser menulis: “Tulisan yang baik membuat data punya makna.” Pelabuhan peti kemas memberikan dampak ekonomi besar:
- Menurunkan biaya distribusi hingga 30%.
- Mendorong efisiensi rantai pasok nasional.
- Memperluas pasar UMKM dan industri daerah.
- Menghidupkan kawasan ekonomi baru (KEK).
Setiap kontainer yang bergerak dari Surabaya ke Jayapura bukan sekadar kargo, tapi wujud nyata pemerataan ekonomi Indonesia.
SPIL dan Jaringan Pelabuhan Nasional
SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) menghubungkan lebih dari 39 pelabuhan peti kemas di seluruh Indonesia melalui armada 60+ kapal kontainer.
Rute utama SPIL mencakup: Jakarta – Surabaya – Makassar – Ambon – Jayapura.
SPIL tidak hanya pelayaran, tapi ekosistem logistik terintegrasi yang mencakup:
- Layanan laut, darat, dan gudang (Ship + Logistics).
- Platform digital mySPIL Reloaded untuk pelacakan dan manajemen pengiriman real-time.
- Kemitraan strategis dengan pelabuhan utama Pelindo.
Dengan visi Beyond Shipping, Beyond Boundaries, SPIL memastikan efisiensi dan kepastian pengiriman antar-pulau di seluruh jaringan nasional.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Q: Apa itu terminal peti kemas?
A: Fasilitas di pelabuhan yang menangani bongkar muat kontainer, penyimpanan, dan integrasi transportasi laut-darat.
Q: Pelabuhan di Indonesia ada berapa?
A: Lebih dari 2.000 pelabuhan, dengan sekitar 100 di antaranya melayani pengiriman peti kemas secara aktif.
Q: Terminal peti kemas apakah BUMN?
A: Ya, sebagian besar terminal peti kemas dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai BUMN, dan sebagian lainnya hasil kerja sama internasional.
Q: Berapa pelabuhan utama di Indonesia yang menangani peti kemas?
A: Ada 10 pelabuhan utama: Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, Bitung, Ambon, Sorong, Jayapura, Panjang, dan Banjarmasin.
Q: Apa peran SPIL dalam pelabuhan peti kemas Indonesia?
A: SPIL menghubungkan 39 pelabuhan dengan sistem logistik laut-darat terintegrasi dan layanan digital real-time.
Penutup: Dari Pelabuhan Menuju Ekosistem Logistik Terpadu
Pelabuhan peti kemas di Indonesia kini berkembang menjadi terminal modern yang terintegrasi, digital, dan berkelanjutan.
Ingin memastikan pengiriman barang antar-pulau lebih efisien dan transparan?
Percayakan pada SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines): perusahaan logistik nasional yang menghubungkan 39 pelabuhan peti kemas di seluruh Indonesia.Melalui aplikasi mySPIL Reloaded, Anda dapat melacak pengiriman, menghitung biaya, dan menjadwalkan kapal dalam satu platform.
SPIL: Beyond Shipping, Beyond Boundaries.
Menghubungkan laut, darat, dan digital untuk logistik Indonesia yang lebih efisien.
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Bahtiyar adalah Digital Marketing Manager di PT Salam Pacific Indonesia Lines. Ia memiliki ketertarikan besar pada tren terbaru di dunia shipping dan logistik, serta bagaimana teknologi dapat menghadirkan solusi lebih efisien bagi pelanggan.
Melalui tulisan-tulisan di blog SPIL, Bahtiyar berbagi wawasan, informasi terkini, dan tips praktis untuk membantu pembaca memahami perkembangan industri logistik dengan lebih mudah. Temukan lebih banyak tentang Bahtiyar di LinkedIn.
