Di mata sebagian orang, tumpukan logam bekas mungkin hanya terlihat seperti sampah. Namun di dunia industri, tumpukan itu adalah komoditas berharga yang dikenal sebagai besi tua atau scrap metal.
Barang ini bukan sekadar limbah, melainkan bahan baku vital yang menjadi tulang punggung ekonomi sirkular dan industri peleburan baja.
Banyak pertanyaan yang muncul seputar komoditas ini: Berapa harganya per kg? Apa saja jenisnya? Dan sebenarnya digunakan untuk apa?
Artikel ini akan menjawab tuntas semua pertanyaan yang paling sering diajukan.
Apa yang Dimaksud dengan Besi Tua?
Secara sederhana, besi tua (scrap metal) adalah logam bekas yang dapat didaur ulang untuk dijadikan produk baru. Istilah “besi tua” sebenarnya merupakan sebutan umum yang tidak hanya mencakup besi, tetapi juga berbagai jenis logam lain seperti baja, tembaga, aluminium, dan kuningan.
Logam-logam ini berasal dari berbagai sumber, misalnya:
- Barang yang sudah habis masa pakainya: Kendaraan tua, peralatan elektronik rusak, perabotan rumah tangga.
- Sisa material konstruksi: Potongan besi beton, rangka baja, profil WF/H-beam.
- Limbah produksi pabrik: Potongan logam sisa dari proses manufaktur.
Inti dari konsep besi tua adalah daur ulang (recycling). Logam-logam ini dilebur kembali untuk menjadi bahan baku sekunder, yang kemudian diolah menjadi produk baja atau logam baru.
Jenis-Jenis Besi Tua yang Paling Umum di Pasaran
Memahami jenis-jenis barang ini sangat penting karena nilainya sangat berbeda. Secara umum, logam tua dibagi menjadi dua kategori besar:
1. Logam Fero (Ferrous Metals)

Ini adalah logam yang mengandung besi dan memiliki sifat magnetik. Kategori ini adalah yang paling umum dan volumenya paling besar di pasaran.
- Besi dan Baja Biasa: Berasal dari bodi mobil, kaleng, rangka bangunan, pagar, dan peralatan rumah tangga.
- Baja Struktural: Termasuk besi beton, baja profil seperti WF (Wide Flange) dan H-Beam yang biasa digunakan dalam konstruksi besar.
2. Logam Non-Fero (Non-Ferrous Metals)

Logam ini tidak mengandung besi, tidak bersifat magnetik, dan umumnya memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi.
- Tembaga (Copper): Sangat berharga, biasanya ditemukan dalam kabel listrik, pipa AC, dan dinamo.
- Aluminium: Ringan dan tahan karat, berasal dari velg mobil, kaleng minuman, kusen jendela, dan komponen mesin.
- Kuningan (Brass): Campuran tembaga dan seng, sering ditemukan pada keran air, gagang pintu, dan beberapa komponen perpipaan.
Berapa Harga 1 Kg Besi Tua Saat Ini?
Ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan. Penting untuk dipahami bahwa harga sangat fluktuatif dan dapat berubah setiap hari. Tidak ada harga standar yang berlaku mutlak di seluruh Indonesia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga:
- Jenis Logam: Ini adalah penentu utama. Harga tembaga bisa puluhan kali lipat lebih mahal daripada harga besi biasa.
- Kualitas dan Kemurnian: Besi tua yang bersih dari kotoran, plastik, karet, atau material non-logam lainnya akan dihargai lebih tinggi.
- Lokasi Geografis: Harga di pusat industri seperti Surabaya atau Jakarta mungkin berbeda dengan harga di daerah lain karena dekat dengan pabrik peleburan.
- Harga di Pasar Global: Harga komoditas logam dunia, seperti yang tercatat di London Metal Exchange (LME), sangat memengaruhi harga besi tua di tingkat lokal.
Estimasi Kisaran Harga (Per Oktober 2025)
Berikut adalah estimasi kisaran harga di tingkat pengepul untuk memberikan gambaran. Harga bisa berbeda di lokasi Anda.
- Besi Tua Biasa/Campur: Rp 4.000 – Rp 6.500 per kg.
- Aluminium (bekas perabot, dll): Rp 15.000 – Rp 25.000 per kg.
- Tembaga Super: Rp 90.000 – Rp 120.000 per kg.
Digunakan Untuk Apa? Manfaat Daur Ulang dalam Industri
Tujuan akhir dari sebagian besar besi tua, terutama jenis fero, adalah untuk dilebur kembali di pabrik peleburan baja (steel mill). Proses ini menjadi bagian krusial dari industri baja modern karena memberikan banyak manfaat.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan:
- Menghemat Energi: Melebur untuk membuat baja baru membutuhkan energi hingga 75% lebih sedikit dibandingkan membuat baja dari bijih besi mentah.
- Mengurangi Emisi Karbon: Proses daur ulang menghasilkan emisi CO2 yang jauh lebih rendah.
- Menjaga Sumber Daya Alam: Mengurangi kebutuhan akan penambangan bijih besi baru yang merusak lingkungan.
- Menciptakan Lapangan Kerja: Industri daur ulang logam menciptakan jutaan lapangan kerja, mulai dari pemulung, pengepul, pedagang, hingga pekerja di pabrik peleburan.
Rantai Pasok Besi Tua: Peran Penting Logistik Antar Pulau
Industri besi tua memiliki rantai pasok yang panjang. Dimulai dari pemulung individu, bergerak ke lapak pengepul kecil, lalu ke pedagang besar yang memiliki fasilitas pemrosesan (pemotongan dan pemadatan), hingga akhirnya sampai ke pabrik peleburan.
Seringkali, lokasi pengumpul besar berada di pulau yang berbeda dari pabrik peleburan. Misalnya, besi tua dikumpulkan dalam jumlah besar di Kalimantan atau Sulawesi, sementara pabrik peleburan baja terkonsentrasi di Jawa. Di sinilah logistik maritim menjadi sangat vital.
Cara Mengirim dalam Jumlah Besar
Karena berat dan volumenya yang masif, transportasi laut adalah satu-satunya pilihan logis untuk pengiriman besi tua antar pulau. Prosesnya biasanya sebagai berikut:
- Besi tua diproses terlebih dahulu—dipotong sesuai ukuran atau dipadatkan—untuk memaksimalkan kapasitas muat.
- Selanjutnya, besi tua dimuat ke dalam kontainer standar (dry container) atau kontainer atap terbuka (open top container) untuk memudahkan proses pemuatan dengan crane.
- Kontainer tersebut kemudian diangkut oleh kapal kargo menuju pelabuhan tujuan yang dekat dengan lokasi pabrik peleburan.
Kesimpulan: Dari Limbah Menjadi Aset Berharga
Rantai pasok besi tua yang efisien, terutama untuk pengiriman antar pulau, sangat bergantung pada partner logistik yang andal dan memiliki kapasitas yang memadai. Mengangkut kargo berat seperti besi tua dari sentra pengumpul ke pabrik peleburan membutuhkan layanan pelayaran yang terjadwal dan terpercaya. PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), dengan jaringannya yang luas di seluruh Indonesia, mendukung pergerakan komoditas vital ini.
Dengan menyediakan layanan pengiriman kontainer yang mampu menangani muatan berat, SPIL membantu memastikan bahwa besi tua dapat didaur ulang secara efisien, mendukung industri baja nasional. Platform digital mySPIL juga memberikan kemudahan dalam pemesanan dan pelacakan, membawa transparansi ke dalam logistik komoditas yang kompleks ini.
🚀 Siap Optimalkan Shipping Bisnis Anda?
Hubungi tim kami untuk konsultasi mengenai bagaimana solusi shipping. Kami dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis Anda. Cek harga sekarang dan dapatkan diskonnya (hanya 1 menit)!!!

Sebagai mahasiswa S1 Manajemen Bisnis, Marcel saat ini sedang menimba pengalaman langsung melalui program magang di PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL). Saat ini fokus mendalami SEO untuk memahami peran strategis digital marketing dalam dunia industri.